Minggu, 27 Januari 2008

..TKP

Jumat malam 25 januari kemarin saya n kel jalan-jalan makan diluar critanya, kebetulan aja lagi bosan dengan menu di rumah. Setelah puter sana puter sini di sekitar Pamulang yang rame bagd kalw week end begini akhirnya mampir di tempat soto betawi n bakso wignyo dekat dengan sekolah sasmita. Hmmm…lumayan enak juga makan di sana..setelah setengah jaman kita selesai makan, kita mencari jalan menuju toko olah raga mo nyari ban kaptennya si cikal critanya, kita nyari jalan muter lewatin kompleks Pamulang Permai, karena jalanan utama pamulang rame n agak macet. Gak tau kenapa tiba tiba si ayah membelokan motor ke arah jalan yang tidak biasa kita lewati, pas saya Tanya kenapa, jawabnya enteng aja,” ga ada.. pengen lewat sini aja katanya, pas diujung jalan yang biasa kita lewati ternyata jalan tersebut penuh banget dengan orang-orang berbaju hitam dan berjaket seperti wartawan, di depan sebuah rumah bertingkat di depan lapangan bola di kompleks pamulang permai, Ada apaan si yah?..kok ayah bisa tau jalanan situ macet? Kata saya heran. Ga kok kebetulan aja kata si ayah. Kita terus saja melewati kerumunan orang di jalan tersebut, mata saya g lepas dari rumah itu, ah.. mungkin ada acara pikir saya, tapi kok baju nya seperti wartawan semua? Pikir saya heran, karena motor terus jalan dan si ayah tidak berniat mampir ngeliat apa yang terjadi akhirnya kita lewat begitu saja.
Keesokan harinya, ketika saya membaca Head line Koran SINDO saya sangat terkejut. Ternyata rumah yang saya lewati dan dikerumuni banyak orang tadi malam adalah rumah Pollycarpus, tersangka pembunuhan aktivis HAM Munir. Itulah, ternyata semalam saya tidak menyadari bahwa saya ternyata berada di TKP.Hal ini pun pernah terjadi sekitar tahun 2001 silam, waktu itu saya tinggal di Lemah Abang, Bekasi.Ketika itu saya pulang dari pasar,pintu kereta yang biasa saya lewati tidak bisa dilewati kereta berhenti menghalangi jalan. Tiba – tiba banyak orang berlarian, darah berceceran tepat di depan mata saya, seorang perempuan digotong ramai-ramai keluar dari kereta, saya tidak menyadari apa yang terjadi ketika kemudian saya ditarik suami untuk menjauhi daerah itu. Dua hari kemudian setelah kejadian itu saya membaca berita di tabloid Nova tentang pembunuhan seorang perempuan di kereta api di sekitar kawasan Lemah Abang yang pada thn 2001 lalu sangat menghebohkan, saya baru menyadari bahwa saya pun berada di TKP. Saya rasa dua kali sudah cukuplah berada di TKP meskipun keduanya tidak saya sadari. Mudah-mudahan y…amin

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Selamat menikmati berakhir pekan bersama keluarga tercinta, mau lewqt TKP meu lewat yang macet yang penting bisa bersama keluarga. Hehehe

Anonim mengatakan...

untung lwtnya ga ke cendana bisa berabe deh...

Anonim mengatakan...

Eli, thank for your visit to my blog, really appreciate, yes pls keep maintaining your post, really good for our link.