Rabu, 16 Januari 2008

..masak niy..


Slow food or fast food?

..saya pernah membaca dari salah satu tabloid ibukota pentingnya memasak dengan cara memasak alami khususnya untuk makanan protein hewani alias daging dengan temperature tidak terlalu tinggi hanya berkisar 90 an derajat C dan dimasak tanpa air di tempat masak terbuat dari keramik pula.
Maraknya alat masak yang dapat menghasilkan makanan yang cepat dimasaknya contohnya panci tekan membuat sebagian orang yang tidak punya waktu banyak untuk memasak memilih cara instant ini. Hanya saja kejelekanya memasak dengan temperature tinggi membuat protein yang terdapat pada daging akan jauh berkurang dibandingkan dengan cara slow cooking. Tekstur daging dan kaldu yang tidak keluar juga cita rasa yang berbeda.
Saya kebetulan pernah mencobanya, saya terbiasa menggunakan panci tekan untuk membuat daging cepat empuk selain karena tidak punya waktu banyak untuk memasak juga dalam rangka hemat enrgi hehehe..setelah saya mencobanya kebetulan waktu itu lagi libur jadi punya cukup banyaak waktu untuk memasak, saya merasa memang jauh sekali rasa masakan yang saya buat dengan cara slow cooking.Waktu itu saya memasak soto daging, setelah menggodok daging selama hampir 3 jam, kaldu dari daging sapi itu keluar dengan minyak-minyak khasnya, wanginya pun lain, sehingga pada saat saya kemudian memasak tidak diperlukan lagi tambahan bumbu penyedap, karena kaldu itu sendiri sudah demikian gurihnya, kemudian dagingnya pun empuk, tidak alot seperti ketika saya menggunkan panci tekan dengan kecepatan waktu memasak hanya 0.5 jam.
..boleh coba dehh..

Tidak ada komentar: